Lebaran tahun ini yaitu tahun 1433 Hijriyah merupakan lebaran yang berbeda dari lebaran di tahun-tahun sebelumnya. Karena status ku yang sudah berubah dari sendiri menjadi seorang istri, maka pulang kampungnya pun sudah tak ke kampung halamanku lagi, aku ikut pulang ke tempat kelahiran suamiku, yaitu di kota Purbalingga, Jawa Tengah.
Walau suasana idul fitri yang tak jauh berbeda, tapi ku menemukan adat disini yang berbeda, yaitu sungkeman kepada kedua orang tua, yang sebelumnya tak pernah ku lakukan di Surabaya ataupun Blitar.
Suasana hangat dan ramai disini, keponakanku pun banyak :D he..he.
...
Di mulai di awal pagi tepatnya tanggal 19 Agustus, walau udara masih dingin tapi aku bergegas mandi supaya tak telat untuk sholat Ied. Setelah rapi dan wangi dan telah sarapan aku dan keluarga pun bergegas menuju lapangan untuk sholat Ied bersama warga yang lain. Di shaf perempuan pun aku bareng dengan mbak Anjani (Aan) kakak sulung dari suamiku.
Setelah selesai pun kami saling bersalam-salaman meminta maaf.
Setelah sampai rumah, saya dan yang lainnya sungkeman kepada bapak dan ibu. Setelah beberapa lama saudara-saudara pun berdatangan dan suasana rumah yang tadinya sepi-sepi saja jadi ramai sekali.
Setelah semua kumpul dan waktu kira-kira pukul 10 an kami sekeluarga pun bergegas ke rumah adik dan kakak bapak.
Setelah pulang dari situ saya dan mas Wisnu punn mampir ke tempat mba Wiwi (kakak kedua suami).
Senang dan bersyukur bisa mendapatkan momen seperti ini. Impian yang selama ini saya nantikan akhirnya terwujud juga. Terima kasih ya Allah. Semoga tahun depan saya masih diberi umur panjang agar bisa pulang kampung ke Surabaya.
Bersama mbak Aan dan mas Gotho (alm.)
Di rumah bulek Siti.
Bareng mbak Wiwi dan mas Heri.
Dirumah bude Damirah
Ini foto terakhir merupakan pinang dibelah 3 bareng bude hehe :p.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar